Jumat, 25 April 2014

SEJARAH KAOS OBLONG

Kaos oblong atau disebut juga sebagai T-shirt adalah jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. Kaus oblong biasanya tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku. Pada umumnya, kaus oblong berlengan pendek (melewati bahu hingga sepanjang siku) dan berleher bundar. Bahan yang umum digunakan untuk membuat kaus oblong adalah katun atau polyester (atau gabungan keduanya).
Mode kaus oblong meliputi mode untuk wanita dan pria, dan dapat dipakai semua golongan usia, termasuk bayi, remaja, ataupun orang dewasa. Kaus oblong pada mulanya digunakan sebagai pakaian dalam. Sekarang kaus oblong tidak lagi hanya digunakan sebagai pakaian dalam tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari.

  Sejarah
T- Shirt atau kaos oblong pada awalnya digunakan sebagai pakaian dalam tentara Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Asal muasal nama inggrisnya, T-shirt, tidak diketahui secara pasti. Teori yang paling umum diterima adalah nama T-shirt berasal dari bentuknya yang menyerupai huruf "T", atau di karenakan pasukan militer sering menggunakan pakaian jenis ini sebagai "training shirt"
Masyarakat umum belum mengenal penggunakan kaos atau T-Shirt dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, para tentara yang menggunakan kaos oblong tanpa desain ini pun hanya menggunakannya ketika udara panas atau aktivitas-aktivitas yang tidak menggunakan seragam. Ketika itu warna dan bentuknya (model) itu-itu melulu. Maksudnya, benda itu berwarna putih, dan belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan

PERAWATAN BAHAN KAOS

Cotton Combed adalah salah satu bahan kaos yang sering digunakan dalam membuat kaos. Selain karena bahannya lebih lembut, juga mudah menyerap keringat dan tidak terlalu menyusut ketika sudah dicuci. Berbeda dengan jenis bahan kaos lainnya semisal Polyester, CVC dan lain sebagainya.
Bahan kaos Cotton Combed adalah jenis bahan kaos polos yang sangat halus, yang didapatkan dengan cara memberikan suatu metode khusus kepada kapas, sebelum kapas dipintal menjadi benang. Secara umum, Cotton Combed sedikit lebih mahal daripada katun biasa. Cotton Combed sangat halus, dan sangat cocok digunakan untuk membuat kaos, sprei dan berbagai bahan pakaian. Bahan pakaian yang menggunakan bahan dasar Cotton Combed biasanya akan mudah dikenali dari permukaanya yang lembut.
Untuk membuat bahan kaos katun combed, prosesnya dimulai dari panen tanaman kapas/katun. Kapas dipanen, dibersihkan untuk membuang kotoran dan berbagai bibit sisanya, kemudian disisir (“Sisir” dalam bahasa Inggris disebut combed, oleh karena itu jenis bahan kaos ini dinamakan Cotton Combed). Proses penyisiran akan memisahkan serat-serat yang ada di dalamnya dan merapikannya dalam suatu baris yang sama, sehingga masing-masing seratnya akan menghadap ke arah yang sama. Kapas kemudian akan dipilah-pilah, yang nantinya akan dipintal menjadi benang atau wol. Saat kapas disisir, sisir yang digunakan haruslah dalam keadaan bagus, karena bertujuan untuk melepaskan sisa-sisa kotoran yang mungkin melekat pada kapas dan serat-serat yang berukuran pendek. Kira-kira sebanyak 15% dari total volume kapas yang akan terbuang, dan menyisakan hanya serat-serat berukurang panjang yang sudah disusun secara teratur. Cotton Comed kemudian akan dipintal menjadi kain bahan kaos.
Tekstur Cotton Combed terasa lebih halus karena tidak ada srat-serat pendek yang saling menempel satu sama lain yang bisa membuat gatal, dan semua kotoran serta sisa-sisa lainnya telah dibersihkan dari benang. Cotton Combed juga memiliki struktur yang lebih kuat, karena serat-serat yang tersisa yang telah diluruskan akan saling berdekatan satu sama lain, sehingga membuat Cotton Combed memiliki struktur yang lebih kuat. Karena proses penyisiran membuang sekian jumlah volume dan membutuhkan proses-proses tambahan, maka bahan pakaian yang dihasilkan sudah pasti akan sedikit lebih mahal.
Banyak perusahaan lebih memilih menggunakan Cotton Combed untuk bahan kaos dan sprei karena kelembutan dan kekuatannya. Jenis bahan kaos katun non combed, biasanya memiliki struktur yang lebih kasa dan lebih rentang terhadap resiko rusak ataupun robek. Cotton Combed, disisi lain, seiring dengan waktu, pastinya akan mengalami kerusakan, sama halnya dengan kapas-kapas lain pada umumnya, namun relatif lebih awet. Cotton Combed ini merupakan pilihan yang amat tepat untuk digunakan sebagai bahan pakaian yang akan dikenakan oleh bayi ataupun para lansia karena sifatnya yang sangat halus terhadap kulit.
Perawatan Cotton Combed kurang lebih sama dengan katun biasa pada umumnya. Cotton Combed dapat dicuci dan dikeringkan dalam suhu apapun. Walaupun demikian, Cotton Combed bisa saja rusak apabila dicuci dalam suhu yang tinggi, dan bisa saja mengalami penyusuran volume. Suhu ruangan yang senantiasa hangat dan deterjen yang tidak terlalu keras dapat membuat bahan kaos yang terbuat dari katun lebih tahan lama. Perawatan khusus pada kaos (seperti yang biasa tertera di masing-masing label kaos) sebaiknya diikuti dengan baik. Jika kaos Anda merupakan bahan campuran katun yang telah dicampur dengan jenis serat kain yang lain, bisa jadi kaos tersebut memang memerlkukan perawatan khusus.
Demikian artikel tentang perawatan bahan kaos Cotton Combed, semoga bermanfaat.

Kamis, 24 April 2014

KAOS POLOS RAGLAN


Kaos Raglan adalah sejenis kaos yang memiliki keunikan berupa potongan diagonal  yang berbeda warna pada bagian lengan. Jenis kaos raglan ini ada beberapa macam, diantaranya kaos raglan lengan pendek, kaos raglan lengan tiga perempat dan kaos raglan lengan panjang.
Model kaos raglan ini banyak digunakan sebagai pakaian untuk berlatih saat berolah raga, khususnya baseball. Oleh karena itu, kaos raglan biasa juga disebut dengan kaos baseball.
Nama raglan diambil dari nama seorang prajurit Inggris yaitu FitzRoy James Henry Somerset yang berasal dari sebuah desa kecil di Inggris yang bernama Raglan. Pada suatu peperangan antara Inggris dengan negara Perancis, yang dikenal dengan perang Waterloo (The Battle of Waterloo), beliau terkena lima tusukan pada lengannya. Akibat luka tersebut lengan beliau harus diamputasi.


Walaupun kehilangan satu tangan, sang prajurit tidak patah semangat. Beliau segera belajar untuk menulis dengan tangan kirinya, dan kembali berkarir sebagai administratif di pemerintahan Kerajaan Inggris. Berkat jasa-jasanya semasa perang, kerajaan Inggris memberinya gelar “The 1st Baron of Raglan” atau baron dari desa Raglan yang pertama. Baron adalah gelar kehormatan yang diberikan Kerajaan Inggris pada orang yang dianggap berjasa bagi negara.
Kehilangan satu tangan tidak membuat Sang Baron putus asa. Bahkan beliau bangga karena telah mengabdi kepada negaranya dan tidak berusaha menutupi kekurangan fisik tersebut. Semasa hidupnya, beliau sering menggunakan mantel atau jas penutup dengan model jahitan tangan yang mirip dengan kaos raglan yang ada sekarang ini.
Atas dasar tersebut, model kaos raglan yang kita kenal sekarang ini, diberi nama “Kaos Raglan” sebagai penghormatan kepada FitzRoy James Henry Somerset alias The 1st Baron of Raglan.

TIPS MEMILIH KAOS

TIPS MEMILIH KAOS YANG BAIK

Untuk memilih kaos yang bagus, kita harus pandai-pandai dalam membeli. Terutama jika kita membeli di tempat yang menyediakan fasilitas tawar-menawar, kita harus hati-hati dalam memilih. Jangan sampai kita kecewa setelah membeli atau memakai. Berikut tips untuk memilih kaos yang baik:
1.      Pilih model atau motif yang sesuai dengan selera kita
Hal ini penting karena jika kita sudah merasa tidak sesuai dengan model kaos yang tersedia, maka bisa dipastikan kita akan kecewa. Namun, hal ini pasti sudah diketahui oleh banyak orang. Ya… kalau tidak cocok ngapain kita beli….

2.      Pilih bahan/kain yang nyaman
Cara untuk memilih bahan/kain yang nyaman yaitu; dari segi textur kita pilih kain yang lembut, jangan memilih kain yang kaku, caranya kita cukup merasakan dengan mencubit-cubit kainnya. Selanjutnya, kita pilih bahan yang agak tebal supaya tidak cepat sobek.
3.      Perhatikan jahitan benang pada kaos
Jika jarak antara jahitan itu lebar dan renggang, itu menandakan kualitas yang kurang baik dari kaos. Jahitan yang baik biasanya memiliki jarak yang sempit dan rapi. Hal ini sangat perlu untuk diperhatikan karena jika tidak, jahitan kaos tersebut akan mudah terlepas dan mudah rusak tentunya.
4.      Jangan mudah terkecoh dengan harga yang murah
 Kebanyakan orang memilih brang yang lebih murah walaupun bedanya hanya Rp. 1000,- hal inilah yang sering membuat kita terkecoh. Lebih baik kita memilih harga yang lebih tinggi jika selisihnya tidak terlalu mencolok, kira-kira masih dibawah Rp. 5000,-
Namun jika anda merasa lebih membeli di toko atau distro yang terpercaya, itu lebih baik. Akan tetapi lebih baik jika anda tetap memperhatikan setiap begian dari barang yang ingin anda beli, karena harga yang mahal, belum tentu kualitasnya baik. Satu hal lagi, kita harus tetap lebih memilih produk dalam negeri dari pada luar negeri. Cintai produk dan karya negeri sendiri sebelum mencintai produk yang lain………